Friday, January 15, 2021

TOLONG MENOLONG DALAM AGAMA ISLAM


Islam adalah Agama yang rahmatan lil’alamin, yaitu rahmat bagi semesta alam. Dengan kata lain dapat dinyatakan bahwa Islam merupakan agama yang sarat akan manfaat dan maslahat baik bagi individu maupun sosial. Islam mengajarkan kepada kita untuk saling tolong-menolong terhadap sesama muslim, hal tersebut jelas tertulis dalam Al-Qur’an yang menyatakan bahwa kita harus tolong-menolong dalam mengerjakan kebaikan dan takwa dan jangan tolong menolong dalam perbuatan dosa dan permusuhan.

Sebagai mahluk sosial, manusia erat dengan interaksi dalam kehidupan sehari-harinya. Dalam aktifitas sosialnya tersebut, terkadang kita menjumpai kerabat ataupun rekan kita yang membutuhkan pertolongan kita. Dihadapkan dengan keterbatasan yang kita miliki masing-masing,  sebagai muslim tentunya dari hati kita ingin semaksimal mungkin membantu orang-orang yang membutuhkan uluran tangan kita. bagaimana kah keutamaan dari menolong orang-orang disekitar kita? berikut penjelasannya:

Menolong Keluarga Terdekat                     

Menolong keluarga yang membutuhkan lebih bernilai dan berharga ketimbang menolong orang lain. Imam Ali As meriwayatkan dari Rasulullah Saw yang bersabda, “Mulaillah dari memenuhi kebutuhan-kebutuhan. Ibumu, ayahmu, saudarimu, saudaramu. Kemudian kepada orang yang terdekat. Sedekah tidak akan diterima selagi salah seorang kerabatnya yang masih miskin dan membutuhkan.”

Demikian juga Imam Shadiq As pernah ditanya, “Apakah memberi sedekah kepada orang-orang fakir yang datang ke rumah-rumah lebih baik atau kepada kerabat sendiri?” Imam Shadiq As menjawab, “Tidak. Lebih baik mengirimkan sedekah itu kepada keluarganya sendiri. Pahala dan ganjaran (sedekah) ini lebih besar.”

Akan tetapi hal ini bergantung pada sepanjang di antara keluarga yang membutuhkan. Namun apabila tidak ada lagi di antara keluarga yang membutuhkan maka dibolehkan untuk menolong orang lain.

Mengingat bahwa setiap orang lebih mengetahui urusan keluarganya dan apabila  ia mengetahui bahwa di antara mereka terdapat seseorang yang membutuhkan. Berdasarkan hal ini, apabila kita semua beramal terhadap tugas ini di tengah masyarakat  maka tidak akan ada lagi orang yang membutuhkan dan fakir akan dijumpai di tengah masyarakat

Menolong Sesama Muslim

Muslim adalah orang yang beragama Islam. Seorang muslim adalah saudara bagi muslim lainnya walaupun tidak memiliki hubungan darah. Rasulullah pernah bersabda bahwa seorang muslim dengan muslim lainnya bersaudara, selain itu Rasul juga pernah bersabda bahwa tidak sempurna iman seseorang dari kalian sampai dia mencintai saudaranya sebagaimana mencintai dirinya.

Dari Abu Hurairah  dia berkata: Rasulullah  bersabda: “Barangsiapa yang membantu seorang muslim (dalam) suatu kesusahan di dunia maka Allah akan menolongnya dalam kesusahan pada hari kiamat, dan barangsiapa yang meringankan (beban) seorang muslim yang sedang kesulitan maka Allah akan meringankan (bebannya) di dunia dan akhirat”. Hadits yang agung menunjukkan besarnya keutamaan seorang yang membantu meringankan beban saudaranya sesama muslim, baik dengan bantuan harta, tenaga maupun pikiran atau nasehat untuk kebaikan.

Imam an-Nawawi berkata: “Dalam hadits ini terdapat keutamaan menunaikan/membantu kebutuhan dan memberi manfaat  kepada sesama muslim sesuai kemampuan, (baik itu) dengan ilmu, harta, pertolongan, pertimbangan tentang suatu kebaikan, nasehat dan lain-lain”.

Beberapa faidah penting yang dapat kita petik dari hadits ini:

  • meringankan beban seorang muslim berarti berbuat kebaikan kepadanya, dan balasan kebaikan adalah kebaikan sebagaimana Allah SWT  berfirman: “Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula)” (QS ar-Rahmaan: 60).
  • Melakukan perbuatan yang menyebabkan bahagianya hati seorang muslim adalah suatu kebaikan dan bernilai pahala, meskipun perbuatan tersebut dianggap sepele, Rasulullah  bersabda: “Janganlah sekali-kali engkau menganggap remeh suatu perbuatan baik, meskipun (perbuatan baik itu) dengan engkau menjumpai saudaramu (sesama muslim) dengan wajah yang ceria”. Dalam hadits lain, Rasulullah  bersabda: “Senyummu di hadapan saudaramu (sesama muslim) adalah (bernilai) sedekah bagimu”.
  • Kesusahan dan penderitaan yang dialami manusia dalam kehidupan dunia sangat kecil, bahkan tidak ada artinya, jika dibandingkan dengan dasyatnya kesusahan pada hari kiamat, sebagaimana yang disebutkan dalam al-Qur’an dan hadits-hadits yang shahih, oleh karena itu, barangsiapa yang diringankan baginya kesulitan di hari kiamat maka sungguh dia telah mendapatkan keberuntungan yang besar.

Menolong Orang yang Berbeda Agama

Islam tidak hanya memerintahkan untuk bersikap tolong-menolong kepada sesama umat Islam saja, kepada orang yang berbeda agama pun kita harus berbuat kebaikan, hanya saja kebaikan tersebut tidak mengarah kepada agama yang dianut.  Jangan ada pemaksaan agama tersembunyi dibalik sikap menolong yang diberikan. Kalaupun memang pada akhirnya mereka mendapatkan hidayah pada agama Isalm, maka itu karena keyakinan bukan paksaan.

Suatu kali Ali bin Abi Thalib r.a. bertanya kepada Rasululllah tentang asas-asas yang mendasari perilaku utama dan kebajikan-kebajikan beliau, dan Rasulullah menjawab: “Ilmu pengetahuan adalah modalku, akal pikiran adalah dasar dasar agamaku, ingat kepada Allah adalah sahabatku, cemas adalah kawanku, sabar adalah bajuku, pengetahuan adalah tanganku, kepuasan adalah harta perolehanku, menolak kesenangan (yang berlebihan) adalah profesiku, keyakinan adalah makananku, kebenaran adalah saranak, taat adalah perbekalanku, jihad adalah kebiasaanku dan kesenangan hatiku ialah dalam mengerjakan ibadah.”

7 comments: